3. Kotak Mumi Pembawa Sial
Kejadian aneh juga melingkupi artefak Mesir kuno yang dikenal sebagai "Mumi Sial" sejak dibawa dari Mesir ke Eropa pada abad ke-19.
Beberapa dari kisah-kisah ini tentu saja mitos, tetapi beberapa diduga diverifikasi oleh seorang jurnalis bernama Bertram Fletcher Robinson di awal abad ke-20.
Sejarah artefak ini (yang sebenarnya bukan seluruh mumi, melainkan kotak mumi) diceritakan dalam majalah Pearson's edisi Agustus 1909.
Robinson menemukan bahwa itu ditemukan di Mesir oleh seorang Arab yang menjualnya kepada Tuan W di sebuah pesta yang diorganisir oleh "wanita Inggris yang terkenal."
Tercatat bahwa “Pada perjalanan pulang partai, salah satu anggota ditembak secara tidak sengaja di lengannya oleh pelayannya, melalui senjata yang meledak tanpa sebab yang diketahui.
Lengannya harus diamputasi. Satu lagi meninggal dalam kemiskinan dalam setahun.
Yang ketiga tertembak. Pemilik kotak mumi menemukan, saat mencapai Kairo, bahwa ia telah kehilangan sebagian besar kekayaannya, dan meninggal segera sesudahnya.
Ketika kotak mumi itu tiba di Inggris, itu diberikan oleh pemiliknya, Tuan W, kepada seorang saudari yang sudah menikah yang tinggal di dekat London (Ada spekulasi bahwa ini mungkin seorang wanita dengan nama Ms. Warwick Hunt).
Sekaligus, nasib buruk menimpa rumah tangganya, kerugian finansial besar yang diderita, membawa masalah lain dengan mereka. "
Tetapi kisah Mumi Sial tidak berhenti di situ. Artefak itu diduga berada di dalam Titanic dan bahkan telah disalahkan dalam beberapa legenda atas tragedi itu.
Kisah mumi terkutuk itu menarik, tetapi bagian Titanic terbukti salah.
Rupanya Mumi Sial itu terhubung ke kapal karena seorang jurnalis memberi tahu seorang teman tentang roh mumi ganas lainnya dan ketika dia meninggal di kapal, teman itu membuat kisahnya menjadi kusut.
Kasing mumi tidak pernah meninggalkan Museum Inggris dan tentu saja tidak ada di Titanic.
Baca Juga: Peti Mati Mesir Kuno yang Dikenal Simpan Banyak Kutukan Dibuka dan Disiarkan Langsung, Apa Isinya?
Source | : | ancient origins |
Penulis | : | Nieko Octavi Septiana |
Editor | : | Mentari DP |
KOMENTAR