Istilah ini diterapkan oleh sejarawan anti-Ismailiyah ke Ismailiyah Suriah dan Persia, dan akhirnya menyebar ke seluruh Eropa melalui tentara salib.
Bahkan reputasi Assassin sebagai pembunuh berdarah dingin dapat dipertanyakan.
Memang ada tokoh yang dibunuh oleh Assassin di siang hari bolong.
Mungkin salah satu korban mereka yang paling terkenal adalah Conrad of Montferrat, Raja Yerusalem pada akhir abad ke-12.
Baca Juga: Hurrem Sultan, Budak yang Jadi 'Mawar Kebahagiaan' Suleiman I Sekaligus Wanita Berbahaya Ottoman
Menurut sejarah, Conrad dibunuh ketika berjalan-jalan di halaman kota Tirus dengan rombongan ksatria yang dikirimkan.
Dua Assassin yang menyamar sebagai biarawan Kristen, berjalan menuju pusat halaman, menikam Conrad dua kali, dan membunuhnya.
Sementara tidak diketahui siapa yang menyewa Aasassin ini, umumnya diklaim bahwa Richard the Lionheart dan Henry of Champagne yang menjadi dalangnya.
Apa yang lebih mengesankan daripada keberanian Assassin dalah penggunaan 'perang psikologis' yang efisien.
Baca Juga: Melihat 12 Tanda Ini di Tubuh Anda? Segera Hubungi Dokter, Bisa Jadi Itu Gejala Kesehatan Serius
Dengan menanamkan rasa takut ke musuh mereka, mereka berhasil mendapatkan ketundukan musuh mereka tanpa mempertaruhkan nyawa mereka sendiri.
Pemimpin Muslim yang hebat, Saladin Al Ayubi, misalnya, selamat dari dua upaya pembunuhan Assassin.
Namun demikian, ini menjadikannya ketakutan dan paranoia tentang usaha-usaha pembunuhan yang akan datang.
Menurut satu cerita, suatu malam saat penaklukannya atas Masyaf, di Suriah, Saladin terbangun dan menemukan sosok orang yang meninggalkan tendanya.
Source | : | ancient origins |
Penulis | : | Muflika Nur Fuaddah |
Editor | : | Tatik Ariyani |
KOMENTAR