"Ada tempat tidur di depan meja komputer dengan kamera. Empat orang memperkosa saya," ucapnya.
Laporan itu juga menyebutkan, perempuan yang dipaksa menikah sebagian besar dijual di daerah pedesaan dengan harga 1.000-50.000 yuan.
Baca Juga : 7 Pesawat Tempur Prancis Jenis Rafale Mendarat Darurat di Lanud Aceh Besar, Ada Apa?
Hingga kini, diperkirakan ada 50.000 hingga 200.000 warga Korut di China.
Yoon menilai, kebijakan China untuk menahan dan memulangkan warga Korut memaksa mereka hidup dalam bayang-bayang, hingga berisiko tinggi mengalami eksploitasi.
Beberapa pelaku perdagangan manusia telah ditangkap polisi. Namun, masih ada yang menjadi korban penipuan oleh penyelundup yang menawarkan mereka pergi ke negara suaka.
Para peneliti menyatakan, beberapa jaringan perdagangan manusia menyebar ke Korut dengan kelompok yang menjelajahi pasar, desa, dan pusat transportasi untuk mengambil gadis-gadis yang terlihat miskin.
Lembaga Korea Future Initiative yang berbasis di London mendesak semua negara untuk membantu warga Korut di China untuk terlepas dari belenggu eksplotasi.
Selain itu, berbagai kedutaan besar harus menerima para pencari suaka tersebut sebagai pengungsi. (Veronika Yasinta/Kompas.com)
Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul "Banyak Perempuan Korut Terjebak Perbudakan Seks dan "Cybersex" di China"
Source | : | Kompas.com |
Penulis | : | Afif Khoirul M |
Editor | : | Tatik Ariyani |
KOMENTAR