Bantuan pemerintah, tak satupun belum menyentuhnya, padahal kondisi keluarga itu sangat memprihatinkan.
Kepala Desa Babat Arka Nurawi membenarkan bahwa kedua keluarga tersebut memang tidak pernah menerima bantuan.
Padahal, pihak desa telah berulang kali mengusulkan, tetapi entah apa penyebabnya tidak pernah keluar nama Sainimah dan Ajamudin sebagai penerima bantuan.
"Kalau untuk perehapan rumah, kami berencana melakukannya melalui swadaya atau melalui dana desa, karena pemilik lahan sudah menyetujuinya dengan syarat bangunan rumah jangan permanen. Sudah kami rapatkan di desa, dan masyarakat setuju. Karena meminta bantuan dari Dinsos, alasanya, lahan pekarangan bukan milik bersangkutan," ungkap Kades.
Namun demikian, Kades berharap, Pemerintah daerah atau pusat mengupayakan celah lain untuk bisa membantu keluarga Sainimah maupun Ajamudin.
"Yang dibutuhkan mereka saat ini adalah hunian yang layak. Karena nenek Sainimah apalagi Ajamudin, apabila hujan, mereka mencari pondok (pance) milik tetangganya," harap Kades.
Sementara itu, Etika Metty Plt Kepala Dinsos mengaku bahwa kesulitan membantu untuk membedah rumah Ajamudin dan Sainimah.
"Kendala administrasi, dimana penerima bantuan bedah rumah, salah satu syaratnya, lahan harus milik yang bersangkutan. Tetapi tetap kita upayakan bantuan," kata Metty. (Reigan Riangga)
Artikel ini telah tayang di sripoku.com dengan judul Potret Kemiskinan di PALI, 2 Keluarga tak Pernah Tersentuh Bantuan, Hanya Minta Kesehatan pada Tuhan
Source | : | Sripoku |
Penulis | : | Tatik Ariyani |
Editor | : | Tatik Ariyani |
KOMENTAR