Misi demi misi dilakukan oleh Komarov dan semuanya berjalan dengan baik, hingga suatu ketika tahun 1967, Komarov kembali dikirim ke ruang angkasa.
Namun hal berbahaya dilakukannya, dia becanda bahwa pesawat ruang angkasa adalah peti mati terbuka miliknya sendiri.
Untuk menyelesaikan tugasnya dia bekerja 12 hingga 14 jam sehari, dengan hati-hati merawat pesawat ruang angkasa.
Situasi berubah ketika panel surya Soyuz tidak bisa terbuka, mengakibatkan energinya tidak tercukupi untuk meluncurkan radio, dan membuat Komarov kehilangan kontak.
Komarov akhirnya hanya bisa mengakhiri rencana untuk kembali ke bumi lebih awal, energi yang tidak memadai menyebabkan penentuan posisi yang tidak akurat.
Komarov keluar dari kabiin untuk menyesuaikan orbit secara manual, setelah bekerja keras Komarov membiarkan pesawat memasuki orbit bumi dan bergegas ke atmosfer.
Selama pendaratan, perarutnya gagal terbuka, dan membuatnya menghantam bumi dengan kecepatan tinggi, hingga menghantam tanah.
Hal itu menyebabkan ledakan kuat, tubuh Komarov hancur dan terbakar pada kokas pada suhu tinggi, dan menyisakan tulang dan kaki yang harus dilestarikan.
Baca Juga: BaBe Luncurkan AI Academy, Program Untuk Perkuat Kompetensi Digital para Pelajar di Indonesia
Source | : | Toutiao |
Penulis | : | Afif Khoirul M |
Editor | : | Tatik Ariyani |
KOMENTAR