Meski demikian, pada akhir Perang Dunia II pilot masih sangat langka, dan banyak perang regional pecah di dunia, Komarov kemudian masuk ke dalam pilot pertempuran di Kaukasus.
Hanya tiga tahun kemudian, Komarov menjadi pilot kepala di kolom Kaukasus, dan pergi ke Royal Academy of Enginering di Moskow untuk mengejar gelar Ph.D.
Setelah lulus, dia menjadi pilot letnan dengan gelar insiyur senior.
Tahun 1960, "perang antariksa" dengan Amerika Serikat dimulai, Komarov yang memiliki mimpi untuk terbang terpilih dari 3.000 astronot.
Dia memimpin dam menjadi astronot pertama, sebelum akhirnya suatu hal buruk terjadi.
Tahun 1960, Komarov yang berusia 33 tahun terluka dalam sesi pelatihan dan harus menjalani perawatan.
Dokter menilai dia tidak bisa melakukan aktivitas apapun selama 6 bulan, namun dia tidak menyerah dan terus berupaya untuk segera pulih.
Setelah istirahat selama lima bulan, Komarov pulih kesehatannya pulih dengan cepat, dan dipuji dokter sebaagai kejaiban.
Namun, dokter lagi-lagi menemukan masalah, melalui elektrokardiogram jantung Komarov bermasalahan, namun karena pengalamannya yang tinggi dia tidak bisa diganti.
Tahun 1963, astronot Soviet dibagi menjadi enam kelompok, pada usia 36 secara ajaib jantung Komarov pulih, dan tim tersebut siap terbang ke luar angkas untuk pertama kalinya dalam sejarah manusia.
Berkat pengalaman Komarov yang kaya, 11 Oktober 1960 dia dikirim ke angkasa, dan memasuki orbit, selama masa ini Komarov melakukan pekerjaanya dengan baik.
Dia memberikan salam, kepada Olympiade Tokyo dalam orbit, setelah dia berhasil mendarat dengan selamat di Uni Soviet, dia mendapatkan Medali Lenin dan penghargaan.
Baca Juga: Cara Mengobati Biduran Secara Alami Tanpa Obat Kimia tapi Tetap Manjur
Source | : | Toutiao |
Penulis | : | Afif Khoirul M |
Editor | : | Tatik Ariyani |
KOMENTAR