AS berhasil masuk dalam kategori Most Worsened berkat skor buruk di kategori yang sama dengan Inggris ditambah skor pada hak asasi manusia dan penghormatan terhadap hukum, sebagian mencerminkan perpecahan politik, kontroversi hukum dan masalah imigrasi.
Sementara untuk lawan kategori di atas, yaitu daftar Negara paling membaik adalah Ethiopia dengan skor penurunan indeks kerapuhan sebesar -5,3, disusul Kenya, Uzbekistan, Gambia, dan Nepal, dengan masing-masing skor yaitu -3,8. -3,4, -3,2, dan -3,2.
“Setelah mendapat peringkat sebagai Negara paling buruk di FSI 2017, Ethiopia telah melakukan perubahan yang luar biasa tahun ini.
Peringkat sebagai Negara yang paling berkembang setelah agenda reformasi ambisius yang telah mengarah pada inklusivitas politik lebih banyak, meruntuhkan sistem etno-sentris sebelumnya yang dipertahankan Negara selama beberapa dekade,” papar Messner seperti dikutip dari laman FSI.
Namun gambaran global tidak sepenuhnya suram. Kuba dan Georgia terikat sebagai negara yang paling berkembang dalam indeks selama dekade terakhir. Mauritius menjadi negara Afrika pertama yang mencapai status sebagai Sangat Stabil, sementara Singapura adalah negara Asia pertama yang masuk kategori Berkelanjutan, bergabung dengan orang-orang seperti Selandia Baru, Swedia dan Luksemburg.
Baca Juga: Ngeri, Payudara para Wanita di Negara Ini Disetrika, Demi Menekan Angka Kejahatan Seksual
Kemajuan di Afrika tercermin oleh Botswana dan Seychelles yang bergabung dengan kategori Stabil.
Messner mengatakan: "Tentu saja, masih ada banyak konflik, kemiskinan, dan ketidaksetaraan di dunia. Tetapi data menunjukkan bahwa mayoritas negara secara bertahap melakukan perbaikan, memberikan masa depan yang lebih penuh harapan bagi rakyat mereka."
12 kategori indeks, yang menjadi tolok ukur negara adalah: situasi keamanan dan respons; perilaku elit penguasa; divisi sosial; performa ekonomi; ketimpangan ekonomi; emigrasi; legitimasi negara; layanan publik, hak asasi manusia dan supremasi hukum; tekanan demografis; pengungsi; intervensi eksternal.
Indonesia
Indonesia sendiri tahun ini bertengger di peringkat 93 dari 178 dengan total skor kerapuhan 70,4. Dibanding tahun sebelumnya, Indonesia mengalami sedikit peningkatan dengan berkurangnya skor sebesar -1,9.
Meski begitu, Indonesia tetap menjadi Negara yang perlu diwaspadai mengenai kerapuhan negaranya.
Source | : | Big Think,FSI |
Penulis | : | Nieko Octavi Septiana |
Editor | : | Tatik Ariyani |
KOMENTAR