Saat menjadi kaisar, Agrippina, ibunda Nero, berusaha untuk menyetir pemerintahan Nero.
Agrippina juga mencoba untuk menegaskan otoritasnya dalam kehidupan pribadi Nero.
Nero yang merasa terkekang pada banyak bidang nampaknya semakin muak dengan tingkah ibunya dan mengambil tindakan dengan membunuhnya.
Pemerintahan Nero
Hingga tahun 59, Nero digambarkan sebagai pemimpin yang dermawan.
Baca Juga : Bau Mulut Saat Berpuasa, Tenang Atasi Saja dengan 4 Kiat Trik Ampuh Berikut
Dia menghapuskan hukuman mati, menurunkan pajak dan mengizinkan para budak untuk protes terhadap tuannya.
Namun setelah pembunuhan Agrippina, gaya hidup Nero berubah menjadi hedonis yang tidak hanya ditandai oleh kemewahan diri, tetapi juga tirani.
Dia menghabiskan sejumlah banyak uang untuk kegiatan artistik.
Sekitar tahun 59 M, dia mulai memberikan pertunjukan publik sebagai seorang penyair dan pemain kecapi.
Sekitar tahun 62 M, tuduhan pengkhianatan terhadap Nero dan Senat mulai muncul.
Baca Juga : Menurut Penelitian, Nenek dari Pihak Ibu Lebih Sayang pada Cucunya, Benarkah Demikian?
Penulis | : | Tatik Ariyani |
Editor | : | Tatik Ariyani |
KOMENTAR