Perlambatan pertumbuhan ekonomi dan pendapatan perusahaan yang melemah telah mengambil korban, meskipun valuasi telah membaik, menurut data yang dikumpulkan oleh Bloomberg.
Pada 2018, keuntungan perusahaan dipangkas setelah pemerintah membatalkan beberapa proyek infrastruktur besar untuk mengendalikan defisit fiskal yang membengkak ke level tertinggi dalam lima tahun.
Beberapa perkembangan, termasuk jalur kereta api senilai AS$ 10,7 miliar, telah dihidupkan kembali.
'Arus keluar' yang terus meningkat
Obligasi Ringgit berada di bawah tekanan bulan lalu, ketika FTSE Russell mengatakan akan menjatuhkan Malaysia dari Indeks Obligasi Pemerintah Dunia karena kekhawatiran tentang aksesibilitas pasar.
Langkah ini memperbarui sorotan pada larangan perdagangan ringgit 'offshore', dan hasil 10-tahun melonjak ke level tertinggi dua bulan.
Morgan Stanley memperingatkan hampir AS$8 miliar dapat keluar dari pasar utang lokal.
Sementara di bidang obligasi, investor menunda menambah kepemilikan, sambil menunggu keputusan FTSE Russell pada ulasannya pada bulan September.
KOMENTAR