Terlalu ketakutan untuk bicara
Dalam suatu kesempatan seorang polisi berbicara kepadanya tentang tagihan bensin yang belum dibayar, tetapi dia masih terlalu takut untuk berbicara keadaan yang sebenarnya.
Elisha mencoba menulis catatan di buku tamu hotel yang memperingatkan bahwa dia sebenarnya adalah tawanan dan hampir meminta bantuan.
Tapi dia membeku ketakutan ketika Martin terus memeprhatikannya dalam kondisi bagai neraka selama siksaannya.
Dia menambahkan, "Saya benar-benar berpikir dia akan membunuh saya sendiri, atau dia akan membunuh saya.
"Dia memanipulasi saya. Dia membuat saya merasa saya tidak punya pilihan selain ikut dengannya. Mengapa saya melakukannya? Karena saya ingin hidup."
Elisha, yang menggambarkan dirinya sebagai "cukup tangguh", dianjurkan untuk pergi bepergian oleh ibunya pada tahun 2015.
Dia bertemu Martin pada Januari 2017, di pesta Hari Australia di Cairns, Queensland Utara.
Menurut Elisha, Martin tampak sangat normal, bukan seorang psiko sama sekali. Ketika kamu seorang backpacker, kamu bertemu semua jenis, pikir Elisha.
Tetapi Martin sebenarnya adalah orang sadis yang terlibat dalam pengedar narkoba dan geng.
Ketika berbicara dengan acara Channel 7 Sunday Night milik Oz, Elisha menceritakan bagaimana dia dibujuk oleh Martin sebelum dia tiba-tiba membentak.
Berani Elisha berkata, "Dia tampak seperti pria yang baik, dan aku hanya mengobrol dengannya. Dia tampak menyenangkan.
"Dia tidak tampak seperti seorang psiko, untuk sedikitnya. Dia hanya tampak seperti orang normal pada saat itu."
Baca Juga : Tragisnya Nasib Perempuan Ini, Ia Diculik, Diperkosa, Lalu Disekap dalam Peti Mati Selama 7 Tahun
Source | : | The Sun |
Penulis | : | Nieko Octavi Septiana |
Editor | : | Mentari DP |
KOMENTAR