Penulis penelitian juga mengungkap sisi baik bahwa secara keseluruhan, pernikahan dengan usia yang terpaut jauh tidak selalu buruk. Pria dan wanita yang menikah dengan rentang usia yang cukup jauh tentu lebih berpengalaman dan lebih bahagia dibanding dengan yang belum menikah.
Selain itu, baik wanita maupun pria yang menikah dengan pasangan yang lebih muda beralasan karena mereka lebih sehat dan pertimbangan harapan hidup yang lebih lama.
Drefahl menjelaskan bahwa teori itu mengandalkan gagasan bahwa pasangan muda akan memperbaikilingkungan sosial, psikologis pikiran serta cenderung peduli untuk merawat pasangannya ketika tua nanti.
Ketiga hal tersebut berkontribusi terhadao kenaikan harapan hidup pada pasangan yang lebih tua.
Misalnya di AS, tim riset mencatat rata-rata pria berusia 2,3 tahun lebih tua dibanding calon istrinya. Khusus untuk kasus ini, hasil riset mengungkap pria cenderung memperoleh manfaat ketika memilih istri yang lebih muda.
Baca Juga : Ada Rasa Pegal di Jari? Lakukan Pijat Ringan Dengan Cari Ini
Sedangkan, pria yang memilih menikah dengan wanita yang lebih tua memperbesar risiko kematian lebih awal.
Sebaliknya, pria yang menikah dengan wanita yang berusia 7-9 tahun lebih muda mengalami penurunan risiko kematian hingga 11 persen.
Penjelasan yang terkait dengan kasus perbedaan jenis kelamin, peneliti tidak menemukan alasan yang kuat.
Meski begitu, temuan riset tidak meragukan teori lama dipegang dari "seleksi kesehatan" ketika musim mencari pasangan di AS terjadi pada Mei-September.
Baca Juga : Kerusuhan di Rutan Kelas IIB Siak: 5 Kerusuhan Penjara Paling Brutal, dari Penyanderaan Hingga Pemenggalan
Penulis | : | Tatik Ariyani |
Editor | : | Tatik Ariyani |
KOMENTAR