Dr Mahathir mengatakan bahwa setiap orang bebas untuk mengkritik para pemimpin jika memang diperlukan dan bahwa kebebasan berbicara adalah hal penting dalam demokrasi.
"Kecuali hal itu sudah menjadi ancaman, kebohongan, atau penghinaan terhadap raja yang memerintah, pemimpin mana pun dapat dikritik tanpa mempengaruhi hak rakyat untuk berpendapat," kata dia.
"Saya sangat menyesalkan adanya kabar penangkapan aktivis media sosial tersebut," imbuh Mahathir.
Firdaus Abdillah (36) kini sedang diselidiki karena dituduh dengan sengaja telah menghina untuk tujuan provokasi pelanggaran perdamaian, demikian dilaporkan Malay Mail, mengutip pernyataan kepala polisi Johor.
Pada Kamis malam lalu, Firdaus diketahui mengetwit bahwa dia telah ditahan di kantor polisi dan membutuhkan pengacara. Dia telah dibebaskan dengan jaminan.
Sementara, pangeran mahkota Johor memilih menjauhkan diri dari kasus tersebut, dengan mengatakan bahwa pihak istana tidak pernah membuat laporan kepada polisi.
Baca Juga : Kini Tak Berkutik, Dulu Mahathir Berani Larang Investor China Beli Tanah di Malaysia, Demi Rakyatnya
Source | : | Kompas.com |
Penulis | : | Ade S |
Editor | : | Ade S |
KOMENTAR