Berada di peringkat pertama adalah China dengan total ikan yang dihasilkan sebanyak 81,5 juta ton.
Secara lebih rinci, China menghasilkan 17,8 juta ton perikanan tangkp dan 63,7 juta ton perikanan budi daya.
Melihat data tersebut dan keberhasilan Indonesia meningkatkan produksi ikan laut melalui penenggelaman kapal pencuri, maka Menteri Susi yakin bahwa bukan hal yang mustahil Indonesia kelak bisa mengalahkan China sebagai produsen ikan laut terbesar di dunia.
"Saya percaya jika kita terus membenahi pencurian ikan ilegal dan ekspor tak tercatat, Indonesia bisa menjadi nomor 1!" cuit Susi (7/5/2019).
Ya, seperti yang dikatakan Todung, dengan semakin gencarnya upaya pemberantasan IUU Fishing dan praktek penangkapan ikan (termasuk budidaya ikan) yang berkelanjutan, merupakan suatu keniscayaan komoditi hasil laut Indonesia akan semakin mendominasi pasar dunia di masa mendatang.
KOMENTAR