Penyusupan lempeng samudera ke dalam lempeng benua inilah yang menghasilkan zona subduksi atau penunjaman dan akhirnya litosfer akan kembali menyusup ke bawah astenosfer dan terpanaskan lagi. Kejadian ini berlangsung secara terus-menerus.
Nah, daerah pertemuan lempeng ini umumnya banyak menghasilkan gempa bumi. Jika sumber gempa bumi ini ada di samudera maka besar kemungkinan terjadi tsunami.
Pertemuan dari lempeng-lempeng tersebut adalah zona patahan dan bisa dibagi menjadi tiga kelompok: (1) patahan normal (normal fault), (2) patahan naik (thrust fault), dan (3) patahan geser (strike slipe fault).
Selain ketiga kelompok tadi, ada satu lagi yang biasanya disebut tumbukan atau obduction dimana kedua Bnaik berhubungan dengan compressional atau tegasan atau dorongan. Patahan geser banyak berhubungan dengan gaya transformasi. Indonesia ada dimana?
Indonesia terletak di pertemuan lempeng Australia dan Eurasia dengan lempeng Australia menyusup ke dalam zona Eurasia sehingga membentuk zona subduksi sepanjang Sumatra, Jawa, Bali, Lombok, Nusa Tenggara, Timur dan melingkar di Banda. Sedangkan Irian Jaya adalah tempat bertemunya beberapa lempeng yaitu Australia, Eurasia, Pasifik, dan Filipina.
Akibat dari terbentuknya zona subduksi inilah maka banyak sekali ditemukan gunung berapi di Indonesia. Makanya orang-orang banyak menyebut daerah kita sebagai Ring of Fire (Cincin Api).
Jadi, jangan kaget kalau di negara kita sering dilanda gempa bumi dan tsunami karena daerah kita dibatasi oleh pertemuan lempeng-lempeng besar di dunia.
(Agus Surono)
Baca Juga : Jika Jokowi Putuskan Ibu Kota Pindah ke Luar Jawa, Kekhususan Pemerintahan Jakarta Akan Hilang
KOMENTAR