Untuk gadis Jepang, ia cukup jangkung: 164 cm, lebih tinggi 1 cm dari tunangannya. Di SMTP, ia paling senang mata pelajaran ilmu bumi dan tulisan kuno. Sejak SMTP pula ia aktif sebagai pemain sofbol, bahkan pernah ikut kejuaraan.
Ketika baru menyelesaikan kelas 1 SMTA, keluarganya pindah ke AS, karena ayahnya diundang mengajar di Universitas Harvard, Boston. Maka ia menyelesaikan SMTAnya di Belmont Highschool, Boston. Toh di sana ia termasuk 8 besar.
Dengan latar belakang demikian, wajar saja bila ia dengan mulus masuk ke universitas bergengsi Harvard.
Bahkan sebenarnya ia diterima di banyak universitas terkenal di pantai timur AS. Di jurusan ekonomi, dengan minat khusus ekonomi internasional, ia sering belajar sampai larut malam.
Tak cuma karena mempelajari kuliah utamanya, tapi karena ia juga belajar bahasa Jerman dan Prancis. Begitulah ia kini terkenal menguasai 3 bahasa asing, termasuk Inggris.
Mungkin karena latar belakangnya yang cukup kosmopolitan, makanan/minuman kegemaran Owa tak cuma yang khas Jepang, seperti teh dan lobak dengan taoco.
Lasagna yang khas Italia, mouse yoghurt, ayam masak wiski Port salad, dan kerang termasuk dalam jajaran makanan kedoyanannya. Anggur pun ia suka, tapi sedikit.
Filsafat padi
Selama menjadi mahasiswi, ia aktif dalam kegiatan Nihon Bunka Kurabu, atau Klub Kebudayaan Jepang. Entah apakah di sana ia jadi menyukai tradisi upacara minum teh aliran Urasenke.
Baca Juga : Era Baru Jepang, Putra Mahkota Naruhito Resmi Jadi Kaisar Jepang!
Source | : | Majalah Intisari |
Penulis | : | K. Tatik Wardayati |
Editor | : | Tatik Ariyani |
KOMENTAR