Intisari-Online.com – Walau tak dihuni oleh manusia, namun ada sebagian besar hewan yang menghuni Antartika.
Biasanya hewan-hewan yang tinggal di sana antara lain penguin, beruang kutub, hingga anjing laut.
Alasannya karena suhu di antartika cocok dengan tubuh mereka.
Namun baru-baru ini ada kabar mengejutkan datang dari Antartika.
Baca Juga : Beracun dan Mematikan, Jangan Meletakkan 5 Tanaman Ini di Dalam Rumah!
Dilansir dari nationalgeographic.grid.id pada Jumat (3/5/2019), koloni penguin kaisar terbesar kedua di dunia musnah dalam satu malam setelah bongkahan es Antartika runtuh.
Peristiwa itu membuat ribuan penguin tenggelam.
Menurut para ilmuwan, sejak bencana runtuhnya lapisan es di Teluk Halley pada 2016, tidak ada lagi lokasi perkembangbiakan yang terdeteksi di wilayah tersebut.
Padahal, biasanya ada sekitar 15-24 ribu pasang penguin kaisar yang berbondong-bondong menuju tempat pembiakan.
Sementara itu, di Laut Weddell yang sebelumnya dianggap sebagai tempat perlindungan penguin, juga tidak ditemukan keberadaan hewan tersebut.
"Kami belum pernah melihat kasus kegagalan perkembangbiakkan dalam skala seperti ini selama 60 tahun," kata Phil Trathan, ahli biologi dari British Antartic Survey yang menggunakan foto satelit beresolusi tinggi untuk mendeteksi kotoran penguin demi mengetahui populasinya.
Penguin kaisar membutuhkan es laut yang stabil untuk berkembang biak.
Dan platform es ini harus ada dari April hingga Desember, ketika anak penguin mulai dewasa.
Penguin kaisar sendiri merupakan spesies yang terbesar, beratnya mencapai 40 kilogram dan mampu bertahan hidup hingga 20 tahun.
Mereka kerap menetaskan telurnya di lapisan es.
Kemudian, setelah berkembang biak, penguin pindah ke laut terbuka.
Selama 60 tahun terakhir, kondisi es di Teluk Halley cukup stabil dan dapat diandalkan.
Namun, pada Oktober 2016, akibat badai abnormal, es di wilayah tersebut patah sebelum anak penguin kaisar dewasa.
Dampaknya? Koloni penguin hampir seluruhnya musnah.
Sementara koloni di Teluk Halley hilang, koloni penguin di dekatnya, yakni di Dawson-Lambton justru bertambah.
Muncul dugaan bahwa beberapa penguin kaisar dari Halley mungkin telah pindah ke sana untuk mencari lokasi perkembangbiakan yang baru.
Meski begitu, kenaikan jumlah penguin di Dawson-Lambton tidak mencakup semua yang telah hilang dari Teluk Halley.
"Tidak semua penguin pergi ke Dawson-Lambton," ujar Dr Trathan.
Ia menambahkan, jumlah penguin kaisar akan turun secara dramatis jika es di Antartika terus menghilang.
"Kita akan kehilangan 50-70% dari total jumlah mereka sebelum akhir abad ini karena kondisi es laut berubah sebagai akibat dari perubahan iklim," pungkasnya. (Gita Laras Widyaningrum)
(Artikel ini sudah tayang di nationalgeographic.grid.id dengan judul “Es di Antartika Runtuh, Koloni Penguin Musnah dalam Satu Malam”)
Baca Juga : Mengenal Pangeran Hisahito, Pangeran Berusia 12 Tahun yang Kelak Akan Menjadi Kaisar Jepang
Penulis | : | Mentari DP |
Editor | : | Mentari DP |
KOMENTAR