Tak beberapa lama, sisi kiri tubuhnya mulai mati rasa. Dia pergi ke dapur untuk kompres es tetapi tidak bisa berjalan lurus.
"Saya terus berjalan hampir 45 derajat ke kiri," katanya seperti dilansir dari CNN pada Jumat (3/5/2019).
Pada akhirnya, dia dirawat di rumah sakit.
Menurut dokter, dia telah merobek pembuluh darah yang menuju ke tulang leher. Di mana pembuluh darah tersebut bergabung dengan tengkorak di pangkal otak.
Akibatnya, Josh mengalami stroke. Sebab ia mengalami mati rasa, penglihatan ganda, dan tidak bisa berjalan lurus.
Bahaya meretakkan leher hingga berbunyi ‘krek’
Pada kebanyakan kasus, kebiasaan ini tidak berbahaya.
Namun jika kebiasaan ini menjadi kebiasaan, dilakukan dengan keras, dan terlampau sering, maka akibatnya bisa sangat berbahaya.
Dilansir dari nakita.grid.id, munculnya bunyi ‘krek’ saat meretakkan leher dikarenakan kapsul di sekitar sendi yang membentang yang disebut sendi facet.
Sendi tersebut berada di setiap sisi leher.
Di dalam sendiri, terdapat cairan yang kemudian akan berubah menjadi gas karena tekanan yang diberikan di daerah leher sehingga menimbulkan bunyi.
Dilansir dari healthline, satu studi menunjukkan bahwa retakan yang dihasilkan di leher memiliki efek mental positif.
Karena sebagian orang berpikir bahwa suara retak akan menghasilkan pelepasan tekanan dan sendi yang kaku akibat pegal.
Sayangnya, dalam beberapa kasus, suara retak tesebut tidak selalu berhasil dengan baik.
Baca Juga : Kiper Iker Casillas Kena Serangan Jantung: Satu Bulan Sebelum Serangan Jantung, Tubuh Berikan 6 Tanda Ini
Penulis | : | Mentari DP |
Editor | : | Mentari DP |
KOMENTAR