Sebelum mendirikan Sekolah Taman Siswa, Ki Hajar Dewantara memiliki sikap yang sangat 'garang'.
Tak banyak inlander (sebutan penduduk Indonesia pada masa kolonialisme) yang seberani Ki Hajar Dewantara, apalagi mengingat dirinya termasuk golongan ningrat Jawa.
Terbukti dengan gaya sindirannya pada Belanda dengan menerbitkan tulisan-tulisan dalam surat kabar.
Tulisan-tulisan yang berisi kecaman atau 'nyinyir' pada Belanda itu bahkan membuatnya harus diasingkan atau bolak-balik masuk penjara.
Ketika pemerintah Hindia Belanda ingin merayakan 100 tahun kemerdekaan Belanda dari Perancis secara besar-besaran di Indonesia, Ki Hajar Dewantara tak tinggal diam.
Pikirannya yang tak setuju dengan perayaan itu dituangkan dalam tulisan elegan yang menyindir pemerintah kolonial.
Jelas saja Ki Hajar Dewantara tak setuju, untuk merayakan kemerdekaan Belanda itu, mereka berniat mengumpulkan sumbangan dari para inlander.
Ia mengkritik Belanda dengan menerbitkan tulisan berjudul 'Als ik eens Nederlander was' yang jika diterjemahkan ke Bahasa Indonesia menjadi 'Andai Aku Orang Belanda'.
Baca Juga : Tangguh dan Tetap Bungkam Meski Disiksa Lawan, Seperti Ini Latihan Khusus Pasukan Baret Merah
Penulis | : | Nieko Octavi Septiana |
Editor | : | Mentari DP |
KOMENTAR