Tahanan juga bebas menentukan apakah eksekusi ingin dilakukan dengan berlutut atau berdiri, sementara petugas itu memperlakukan mereka dengan lembut.
Algojo hanya mengatakan, "maaf, saya hanya menjalankan perintah."
Dalam kegelapan malam, obor akan menyinari sebuah lingkaran, berdiameter 10 sentimeter yang menyelimuti hati mereka.
Pasukan penembakan, yang terdiri dari 12 petugas Brimob, akan berada lima hingga 10 meter jauhnya dan akan menembakkan M16 mereka saat diberi perintah.
Baca Juga : Terancam Hukuman Mati, Steve Emmanuel Diduga 10 Tahun Terlibat Jaringan Narkoba Internasional
Algojo dipilih untuk regu tembak berdasarkan kemampuan menembak dan kebugaran mental serta fisik mereka.
Tapi ternyata semuanya jauh lebih rumit dari itu.
Sebagai bagian dari regu tembak, petugas menggambarkan pengalamannya dengan detasemen.
"Kami baru saja masuk, mengambil senjata, menembaknya, dan menunggu kematian itu selesai."
Baca Juga : Tubuh Ani Yudhoyono Semakin Kurus, Ternyata Minuman Sejuta Umat Ini Bisa Jadi Penyebab Leukimia
"Sekali 'dor' dari pistol kita tunggu 10 menit, jika dokter menyatakan dia meninggal maka tugas selesai," katanya.
Mayat-mayat itu kemudian diangkut ke tempat di mana mereka dimandikan dan ditempatkan di peti mati atau dirawat sesuai dengan tradisi agama masing-masing.
Source | : | The Guardian |
Penulis | : | Muflika Nur Fuaddah |
Editor | : | Ade S |
KOMENTAR