Advertorial
Intisari-online.com - Curhat dan bercerita dengan seseorang yang dekat mungkin hampir pasti dilakukan semua orang.
Namun, beberapa orang juga ada yang suka curhat dan menceritakan tentang dirinya sendiri, jika Anda demikian mungkin inilah yang terjadi.
Mencintai diri sendiri adalah sesuatu yang sangat berharga untuk membuat hidup menjadi lebih baik.
Namun bagaimana dengan orang-orang yang suka membicarakan atau menceritakan dirinya sendiri?
Baca Juga : Perhatikan Tangan Anda, Jika Berubah Menjadi Kuning Setelah Makan Wortel Inilah yang Terjadi Pada Tubuh Anda
Dikutip dari website Asosiasi Psikolog Amerika, www.apa.org, orang yang terlalu banyak menceritakan diri sendiri ke orang lain cenderung menunjukkan bahwa ia adalah orang yang suka caper.
Dari 150 partisipan, yang diajak bicara dalam rentan satu bulan, peneliti menemukan, orang yang kerap menceritakan dirinya sebagian mengalami masalah psikologi dalam hidupnya.
Beberapa masalahnya adalah sulit berbaur dan memiliki kehidupan yang intoleran atau susah berbagi.
Mereka juga gampang merasa cemas dan cenderung memiliki kelainan histrionik.
Baca Juga : Kontainer Sampah Elektronik Justru Berisi Popok Bekas Pakai, Duterte Marah Besar: Kanada, Ambil Sampahmu!
Kelainan perilaku histrionik adalah sebuah gangguan kepribadian yang menyebabkan penderitanya mengalami kesulitan memahami citra dirinya sendiri.
Penderita histrionik cenderung membutuhkan pengakuan dan pujian dari orang lain sebagai tolak ukur untuk menilai dirinya sendiri.
Akibatnya, orang tersebut jadi haus akan perhatian.
Dia pun akan melakukan berbagai cara agar keberadaan atau pengaruhnya diakui oleh orang lain, salah satunya dengan menceritakan diri sendiri.
Peneliti menuturkan, orang yang banyak menceritakan diri sendiri lebih cenderung mengalami depresi ketimbang orang yang lebih suka mendengarkan cerita orang lain.
"Penggunaan kata ganti orang pertama tunggal memperlihatkan bahwa orang yang bersangkutan suka menonjolkan bahwa dirinya sendiri adalah entitas yang berbeda, sedangkan penggunaan kata ganti orang jamak menekankan bahwa orang yang bersangkutan merupakan bagian dari kehidupan sosial," terang ketua tim peneliti Dr. Johannes Zimmerman.
Kebiasan menceritakan diri sendiri belum bisa disebut sombong karena tidak ada perilaku merendahkan orang lain.
Baca Juga : Kalahkan Trump dan Putin, Jokowi Dinobatkan sebagai Pemimpin Paling Populer di Dunia
Selain itu, keinginan untuk selalu menonjol belum bisa dikategorikan sebagai suatu kesombongan kalau sifatnya positif.
Maksudnya adalah bahwa keinginan itu ditunjang dengan kerja keras yang konsisten dan dengan cara-cara yang patut, bukan dengan menghalalkan segala cara.
Menonjolkan diri ini perlu untuk menyesuaikan diri dengan lingkungan di mana anda berada.
Jika seseorang memiliki prestasi dan hal-hal yang inspiratif, menceritakan diri sendiri bukan lah hal yang negatif.
Namun jika yangn ditonjolkan adalah hal-hal biasa yang bisa dicapai oleh banyak orang, maka seseorang tersebut cenderung depresi.
Para pakar psikologi sepakat bahwa kelainan perilaku histrionik bukanlah sebuah gangguan yang cukup serius atau berbahaya.
Penderita histrionik memang biasanya pandai bersosialisasi dan membangun relasi dengan orang baru di awal.
Namun, mereka juga tak pandai membina hubungan baiknya karena sifatnya yang selalu ingin lebih unggul. (tribunjateng.com/jen)
Artikel ini pernah tayang di Tribun Jateng dengan judulHati-hati, Suka Menceritakan Diri Sendiri Tanda Kamu Alami Depresi