Tapi, Dr Donaghue mengungkapkan, pemikiran itu jauh dari hasil penelitiannya. Sebenarnya, rutinitas kesenangan diri merupakan kunci untuk menjadi bagian dari masyarakat yang sehat dan berkontribusi.
Namun pandangan yang berpegang teguh pada norma terhadap seks dan seksualitas, membuat kita berpikir sebaliknya.
"Jika seseorang mengatakan, 'Saya akan menonton olahraga selama 6 jam,' kita akan berkomentar, 'Keren!' Tapi jika seseorang mengatakan 'Saya akan masturbasi dan menonton film porno selama 6 jam,' kita mungkin mengatakan, 'Gila, ada yang salah dengan kamu,'" kata Donaghue.
Namun perlu diingat bahwa keseringan masturbasi bisa menjadi masalah bila mengganggu pekerjaan sehari-hari--misalnya, jika terlalu sering melakukan masturbasi karena mengakses situs porno di komputer kantor.
Tapi di sisi lain, masturbasi juga dianggap sehat. Aktivitas masturbasi kerap dikaitkan dengan pelepasan stres, sistem kekebalan tubuh yang lebih kuat, dan risiko kanker prostat yang lebih rendah.
Selain itu, bertentangan dengan pendapat bahwa masturbasi dapat merusak hubungan dengan pasangan Anda, beberapa data justru menunjukkan sebaliknya, dimana masturbasi dapat meningkatkan kepuasan terhadap hubungan, dengan catatan berfungsi sebagai pendorong untuk berhubungan seks dengan pasangan, bukan sebagai pengganti.
(Kahfi Dirga Cahya)
Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul "Akibat Sampingan Sering Masturbasi yang Tidak Terduga".
Baca Juga : Mengerikan, Dokter Forensik Jerman Sebut 100 Orang Harus Meregang Nyawa Gara-gara Masturbasi
Source | : | Kompas.com |
Penulis | : | Ade S |
Editor | : | Ade S |
KOMENTAR