Intisari-Online.com - Tempat peristirahatan terakhir dari 50.000 tentara Persia yang kuat yang ditelan badai pasir dahsyat di Gurun Sahara sekitar 524 SM adalah salah satu misteri terbesar dalam sejarah kuno.
Selama bertahun-tahun, banyak teori yang mengklaim telah menemukan tentara yang hilang.
Tapi sebagian besar terbukti bohong.
Dilansir dari Ancient Origins, pada tahun 2014, seorang arkeolog Belanda mengklaim telah memecahkan misteri apa yang terjadi pada tentara naas sekitar 2.500 tahun yang lalu.
Baca Juga : Hari Bumi: 14 Foto Ini Seolah 'Buktikan' Bahwa Akhir dari Bumi Kian Jelas Terlihat
Menurut sejarawan Yunani Herodotus, Cambyses II, putra tertua Cyrus Agung, Raja Persia, mengirim pasukannya untuk menghancurkan Oracle Amun di Siwa Oasis setelah para imam di sana menolak untuk melegitimasi klaimnya ke Mesir.
Pasukan 50.000 pria memasuki gurun barat Mesir dekat Luxor tetapi setengah jalan, badai pasir besar muncul dan dilaporkan mengubur mereka semua.
"Angin bertiup dari selatan, kuat dan mematikan, membawa tornado-tornado besar pasir yang berputar-putar, seluruhnya menyapu pasukan dan melenyapkannya," tulis Herodotus.
Meskipun banyak ahli sejarah Mesir menganggap kisah itu sebagai mitos, banyak ekspedisi telah terjadi untuk mencari sisa-sisa prajurit yang hilang.
Sebagian besar kembali dengan tangan kosong, sementara yang lain mengaku menemukan jasadnya yang kemudian terbukti palsu.
Baca Juga : Andre Taulany Mengaku Instagram Istrinya di Hack: Ini 3 Cara Hacker Meretas Akun Instagram Anda
Penulis | : | Muflika Nur Fuaddah |
Editor | : | Mentari DP |
KOMENTAR