Intisari-Online.com - Warga Indonesia telah merayakan pesta demokrasi pemilihan presiden sekali dalam lima tahun pada Rabu, 17 April, kemarin.
Dibalik penyelenggaraan pemilu capres dan cawapres periode 2019 hingga 2024 ini, ada kisah duka yang tersisa.
Diketahui sebanyak 12 petugas kelompok Penyelenggara Pemungutan Suara (KPPS) di Jawa Barat gugur saat menjalankan tugasnya.
Sejumlah petugas KPPS tersebut tersebar dari 9 kota atau kabupaten di Jawa Barat.
Baca Juga : Menurut Kajian Australia, Pemilu di Indonesia adalah Pemilihan Paling Rumit dan Paling Menakjubkan di Dunia
“Ada 12 orang di 9 kota/kabupaten di Jawa barat,” kata ketua KPU Jabar Rifqi Ali Mubarok yang dihubungi Kompas.com, Jumat (19/4/2019).
Sebagian besar penyebab meninggalnya para petugas ini adalah karena kelelahan. Sedangkan beberapa lainnya mengalami kecelakaan lalu lintas.
Tidak hanya itu, sebanyak 9 anggota Polri pun gugur saat melaksanakan pengamanan di TPS dan setelah perhitungan suara berakhir.
Kepala Biro Penerangan Masyarakat Polri Brigjen Pol Dedi Prasetyo mengatakan para anggota Polri yang meninggal dunia saat bertugas mengawal Pemilu 2019 akan dinaikkan pangkatnya setingkat lebih tinggi.
Baca Juga : Kisah Tragis Hypatia, Wanita Pertama dalam Sejarah yang Dibunuh karena Lakukan Penelitian Ilmiah
"Semua Almarhum dinaikkan pangkatnya setingkat lebih tinggi. Termasuk Brigjenpol Syaiful Zahri menjadi Irjenpol," ujar Dedi.
Penulis | : | Muflika Nur Fuaddah |
Editor | : | Tatik Ariyani |
KOMENTAR