Lalu, bagaimana sebenarnya akurasi hasil hitung cepat oleh sejumlah lembaga survei?
Litbang Kompas menjadi salah satu lembaga yang melakukan hitung cepat pada pilpres 2019 ini.
Hasilnya, dengan sampel masuk 97 persen, Jokowi-Ma'ruf unggul dengan 54,52 persen, sementara Prabowo-Sandi 45,48 persen.
Hasil ini tak jauh berbeda dengan hitung cepat delapan lembaga lainnya.
Baca Juga : Beri Makan Burung Gagak Setiap Hari, Pria Ini Mendapatkan Balasan Seperti Ini di Meja Makannya
Untuk menguji akurasi hitung cepat ini memang masih harus menunggu rekapitulasi resmi Komisi Pemilihan Umum (KPU) yang akan diumumkan pada 22 Mei 2019.
Namun, Litbang Kompas bukan kali ini saja melakukan hitung cepat.
Lembaga ini sudah mulai berpartisipasi dalam hitung cepat pemilu sejak 2007 lalu.
Hasil seluruhnya masih di bawah margin of error dan relatif mendekati hasil akhir rekapitulasi KPU.
Baca Juga : Nyai Roro Kidul, Sosok Gaib Rakyat Jelata yang Kemahsyurannya Menggema Tembus Waktu
Hasil quick count Pilkada DKI Putaran II pada 19 April 2017 misalnya, simpangan rata-rata hanya 0,04 persen dibanding hasil KPU.
Saat itu, hasil quick count Kompas, pasangan Basuki Tjahaja Purnama-Djarot Saiful Hidayat memperoleh 42 persen dan pasangan Anies Baswedan-Sandiaga Uno memperoleh 58 persen.
Sementara hasil akhir KPU, Basuki-Djarot mendapat 42,04 persen dan Anies-Sandi 57,96 persen.
Litbang Kompas terakhir melakukan hitung cepat saat Pilkada serentak untuk pemilihan Gubernur Jawa Barat, Jawa Tengah, dan Jawa Timur pada 2018.
Penulis | : | Muflika Nur Fuaddah |
Editor | : | Tatik Ariyani |
KOMENTAR