Peneliti menanyakan tingkat kelelahan, durasi tidur dan apakah mereka melakukan pratik mindfulness atau tidak.
Hasilnya, lebih dari 40 persen peserta bekerja selama 50 jam atau lebih setiap minggu. Rata-rata durasi tidur mereka juga kurang dari enam jam dalam semalam.
Periset menemukan, peserta yang tidur lebih banyak atau melakukan praktik mindfulness memiliki tingkat kelelahan yang rendah.
Pada percobaan kedua, peneliti merekrut 329 peserta. Peneliti juga mengajukan pertanyaan yang sama pada percobaan pertama.
Hasil tetap sama. Praktik mindfulness terbukti dapat mengurangi rasa lelah.
Namun, Murnieks mengatakan praktik mindfulness tetap memiliki keterbatasan.
"Jika kita merasa stres dan kurang tidur tidur, kita dapat mengimbangi dengan latihan mindfulness sampai titik tertentu," kata dia.
Di sisi lain, kata Murnieks, mindfulness hanya bisa mengurangi rasa lelah akibat kurang tidur. Jadi, saat kita cukup tidur manfaat ini tak akan terasa.
"Bagaimanapun, praktik ini dapat memberi bantuan pada saat-saat tertentu," tambahnya.
(Ariska Puspita Anggraini)
Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul "Lelah Kerja? Cobalah Atasi dengan "Mindfulness"".
Baca Juga : Kisah Pemilu 2014: Caleg Gagal Alami Stres, Bahkan Ada yang Bunuh Diri
Source | : | Kompas.com |
Penulis | : | Ade S |
Editor | : | Ade S |
KOMENTAR