Manajer praktik gigi Keziah, 30, mengatakan, ”Ketika mereka didiagnosis, seolah-olah dunia telah terguncang."
"Saya tidak bisa berhenti menangis. Mendengar tentang operasi itu sangat mengejutkan."
"Tapi sekarang, dengan dua gadis kecil yang sehat sungguh luar biasa.”
Ketika tes kehamilan menunjukkan positif pada November 2018, Keziah mengaku senang sekali bisa hamil, karena setahun sebelumnya ia keguguran pada usia 12 minggu kehamilan.
Tetapi pada pemindaian rutin lain empat minggu kemudian, dunia pasangan itu diguncang. Dokter memberitahu bahwa janin kembarnya hanya memiliki peluang hidup lima persen.
Pasangan itu dirujuk ke Rumah Sakit Wanita Birmingham.
Keziah mengatakan, “Di sinilah seorang profesor pertama kali menyarankan operasi di dalam rahim."
"Dia menyarankan agar saya menjalani operasi ablasi laser untuk menyeimbangkan aliran darah antara kedua bayi."
“Saya ragu ketika dia menjelaskan jarum akan dimasukkan ke perut saya dan balok akan digunakan untuk laser pembuluh darah di plasenta saya untuk membantu berbagi aliran darah secara merata dan membantu bayi tumbuh pada tingkat yang sama.
“Itu juga akan menghilangkan kelebihan cairan ketuban dari sekitar bayi yang lebih besar."
"Operasi ini akan memberi bayi peluang 30 persen untuk bertahan hidup, bukan hanya lima.
"Ada risiko 50 persen bahwa saya akan kehilangan kedua kembar, tetapi kami harus memberi mereka kesempatan terbaik."
Baca Juga : Lahirkan Bayi Kembar Seorang Diri Wanita Minahasa Tewas, Ternyata Ini Risiko Melahirkan Tanpa Bantuan Medis
Penulis | : | Katharina Tatik |
Editor | : | Mentari DP |
KOMENTAR