"Sebenarnya 3 minggu lagi. Tapi dokter kan nggak mau ambil risiko kalau udah mulai pecah ketuban ya," lanjutnya.
"Takutnya ada virus sehingga dokter bilang makanannya langsung masuk ke otak, untuk badannya enggak ada, nanti beratnya tidak memadai dan berbahaya untuk bayinya," sambung Asri.
Mau tidak mau, Asri Welas harus menuruti kehendak dokter karena ia tidak ingin terjadi apa-apa pada calon anaknya nanti.
Berdasarkan pengalaman Asri Welas ini, kekurangan air ketuban bisa dipengaruhi oleh berbagai faktor, yaitu:
Baca Juga : Begini Aturan Baru Penerimaan Siswa TK, SD, SMP, SMA, dan SMK pada 2019
1. Infeksi saat hamil menjadi penyebab ketuban berkurang saat hamil.
Infeksi yang dianggap remeh seperti flu misalnya bisa berakibat fatal jika dibiarkan.
Maka, ibu hamil juga perlu menjaga kesehatan agar terhindar dari infeksi yang dapat membahayakan janin.
2. Tekanan darah tinggi atau preeklamsia selama kehamilan bisa menyebabkan jumlah air ketuban sedikit.
Baca Juga : Rencana Gila AS, yang Hendak Menguyur Venezuela dengan Uang Rp141 Triliun, Tapi Ini Syaratnya
Penulis | : | Muflika Nur Fuaddah |
Editor | : | Tatik Ariyani |
KOMENTAR