Hal itu sekaligus menandakan dan kemudian diyakini luas bahwa pada titik inilah manusia mulai membangun masyarakat berdasarkan hierarki spiritual.
"Praktek ritual memainkan peran sosial yang penting dalam masyarakat dengan mengkomunikasikan informasi menganai status sosial, meredam ketegangan, dan mengintegrasikan masyarakat," jelas Grosman.
Selama kehidupan dukun (dan pemakamannya), pemakaman mewah tampaknya tidak biasa bagi orang-orang bergengsi.
Pemakamannya dilakukan dalam enam bagian, seperti yang dirinci tim dalam penelitian yang diterbitkan dalam Current Anthropology.
Baca Juga : Temui Druze Israel, Kelompok Etnis Unik Sejak Abad ke-11 yang Masih Eksis
Langkah pertama yang diselesaikan oleh petugas pemakaman adalah menandai bentuk oval di lantai gua dan kemudian memecahkan lantai, yang merupakan batuan dasar, dengan benda-benda tajam.
Selanjutnya, dinding dan lantai lubang akan ditutup dengan lapisan lumpur, batu kapur, dan material lainnya.
Langkah ketiga adalah melapisi lubang dengan blok batu kapur, cangkang, dan tanduk hewan, lalu menutupi semuanya dengan lapisan abu.
Langkah keempat melibatkan tubuh almarhum: mayat akan diatur dalam posisi jongkok dengan cangkang kura-kura yang menopang kepala dan panggul.
Baca Juga : 3 Cara Bagaimana Militer Israel Dominasi Medan Perang, Seperti Apa?
Lebih banyak blok batu kapur dan cangkang ditempatkan di atas tubuh.
Langkah berikutnya, langkah kelima, melihat orang-orang yang masih hidup duduk dan makan makanan yang lezat yang dipersembahkan untuk dukun ini.
Makanan itu terdiri dari delapan puluh enam kura-kura, yang kira-kira memiliki berat 22 kg daging.
Baca Juga : 1000 Tahun Sebelum Charles Darwin, Ilmuwan Islam Temukan Teori Evolusi
Source | : | The Vintage News |
Penulis | : | Muflika Nur Fuaddah |
Editor | : | Tatik Ariyani |
KOMENTAR