Saat TNI mulai mengevakuasi, mereka mendengar Miftah, salah seorang warga Bojongasih, meminta bantuan.
Menurut Miftah, istri, ibu mertua, dan adiknya masih bertahan di lantai dua rumahnya.
Miftah bersama Serka Emil dan anggota TNI lainnya serta Ketua RW 14 langsung menuju ke lokasi dengan menggunakan perahu karet.
Sayang, rumah Miftah berada di gang sempit yang tak bisa dilalui oleh perahu karet.
Hal itu membuat Miftah harus berenang menerjang banjir untuk membawa istri dan anggota keluarganya menuju perahu karet tersebut.
Miftah langsung menceburkan diri dan berenang menuju rumahnya di tengah kondisi banjir setinggi lehernya.
Evakuasi ibu hamil ini cukup dramatis. Pasalnya dilakukan tanpa menggunakan pelampung atau pengaman lainnya.
Istrinya yang bernama Suryani (24) pun digendong di punggung Miftah untuk menerjang banjir hingga akhirnya sampai di perahu karet petugas evakuasi.
Suryani tampak berpegangan erat pada leher suaminya, sementara Miftah tampak hati-hati memimpin evakuasi istrinya tersebut sambil membawa sepasang sendal milik sang istri melewati banjir.
Penulis | : | Mentari DP |
Editor | : | Mentari DP |
KOMENTAR