Tapi dugaan yang lebih mengejutkan adalah pria yang muncul di pengadilan adalah orang sewaan.
Dia dibayar dua kali lipat, untuk menjadi 'joki' dalam pengadilan dan menggantikan pelaku yang sebenarnya.
Praktik semacam ini bukan lagi rahasia, di Tiongkok kemampuan untuk merekrut narapidana pengganti adalah salah satu cara di mana kerak atas suramnya sistem hukum Tiongkok yang ekstrim yang dikapitalisasi.
Menariknya, fenomena ini adalah telah diketahui oleh beberapa penegak hukum di Tiongkok menurut laporan The Sydney Morning Herald.
Fenomena 'Ding Zhui' ini telah mengakar pada budaya kapitalisme di Tiongkok, dan siapapun yang kuat secara finansial mereka yang bisa memiliki segalanya.
Namun efek domino yang ditimbulkan juga berpengaruh pada keluarga orang yang disewa.
Misalnya, seorang polisi Tiongkok menggambarkan fenomena ini, dengan kasus di mana seorang mafia hendak diadili.
Namun, dia menyewa orang lain sebagai penggantinya untuk datang di persidangan, dengan kata lain, mafia ini membeli kebebasan dari orang yang disewanya untuk menggantikannya di pengadilan.
Tetapi, sebagai gantinya, dia memberikan bonus uang serta kehidupan layak bagi keluarga yang desewa untuk selama menghadapi proses hukuman.
'Narapidana Pengganti' bukan hal baru, selama berabad-abad, penggunaan praktik ini telah disinggung oleh orang-orang barat ketika membahas sistem hukum Tiongkok.
Source | : | The Sydney Morning Herald/Geoffrey Sant |
Penulis | : | Afif Khoirul M |
Editor | : | Mentari DP |
KOMENTAR