2. Pria Pecinta Damai?
Meskipun dikenal di seluruh Barat sebagai tiran dingin yang kejam, Stalin sebenarnya dinominasikan untuk Hadiah Nobel Perdamaian dua kali, pada tahun 1945 dan 1948.
Hal itu terjadi karena keterlibatannya dalam mengakhiri Perang Dunia Kedua.
Dia dikalahkan pada tahun 1945 oleh Cordell Hull, seorang inisiator Perserikatan Bangsa-Bangsa, sedangkan yang kedua, pada tahun 1948, hadiah itu tidak diberikan.
Baca Juga : Romahurmuziy BAB Berdarah: Bisa Jadi Gejala Kanker Usus, Harus Colok Dubur untuk Pemeriksaan
Akan tetapi, pandangan pesimis Stalin tentang perdamaian diperjelas dalam pernyataan berikut yang diatribusikan kepadanya:
“Jika ada menteri luar negeri yang mulai membela 'kematian' dengan 'konferensi perdamaian', Anda dapat yakin bahwa pemerintahnya telah memesan kapal perang baru dan pesawat terbang."
Meskipun kalah dalam Hadiah Nobel Perdamaian, Stalin memang menerima penghargaan internasional lain, meskipun mungkin bukan karena mempromosikan keharmonisan global.
Seperti Winston Churchill, Stalin masuk Person of the Year majalah Time dua kali, pada tahun 1939 dan 1942.
Baca Juga : Muncul Gejala Baru DBD, Ternyata Sudah Tak Ada Lagi Bintik Merah di Kulit
3. Kebohongan tentang pernyataannya
"Kematian satu orang adalah sebuah tragedi, sementara kematian jutaan orang hanyalah statistik."
Logika dingin diktator ini dirangkum dalam satu kalimat sederhana.
Namun, meskipun sering dikaitkan sebagai ucapan Stalin, ungkapan itu sebenarnya diciptakan oleh penulis dan pencinta damai Jerman, Erich Maria Remarque.
Baca Juga : Suku Lingon, 'Bule' Asli Indonesia dengan Mata Biru yang Keberadaannya Misterius
Source | : | military-history.org |
Penulis | : | Muflika Nur Fuaddah |
Editor | : | Tatik Ariyani |
KOMENTAR