Alhasil, pria berusia 31 tahun ini mengakhiri hidupnya sendiri di rumahnya pada Oktober 2016 silam.
Minggu ini, klaim kompensasi dari keluarga Sato telah disetujui setelah kematiannya karena karoshi (kematian karena terlalu banyak bekerja).
Baca Juga : Cara Mengobati Biduran Secara Alami Tanpa Obat Kimia tapi Tetap Manjur
Dia bekerja untuk Software Consultant Corp, pada sebuah proyek badan antariksa nasional, JAXA setelah dikontrak oleh perusahaan.
Sato terlibat dalam operasi pengendalian gas rumah kaca di Pusat Antarika Tsukuba JAXA di Tsukuba, Jepang.
Menurut situs berita Asahi via Mirror, melaporkan bahwa selain menangani operasi kontrol satelit. Sato juga diminta mengembangkan perangkat lunak.
Namun, dia mengalami masalah dengan bosnya karena beban kerjanya tak sepadan dengan apa yang seharusnya diterimanya.
Baca Juga : Dalam Hidup Perkawinan, Jangan Pernah Ucapkan 7 Kalimat Ini, Agar Tak Menyakiti Pasangan
Source | : | Daily Mirror |
Penulis | : | Afif Khoirul M |
Editor | : | Ade S |
KOMENTAR