Dalam video yang diunggah Tran di Facebook, setelah rumput dikumpulkan, mereka dicuci, dan kemudian dipotong rapi menjadi tabung sepanjang 20cm.
Bagian dalam tabung berongga rumput kemudian dibersihkan menggunakan batang logam.
Sedotan dicuci dengan hati-hati untuk kedua kalinya, dan kemudian dikemas ke dalam bundel menggunakan daun pisang.
Sangat ramah lingkungan, bukan?
Baca Juga : Demi Bayar Utang Negaranya, Mahathir Buka Opsi Jual Banyak Aset Negara, Termasuk Pulau
Sedotan yang baru dipotong dapat disimpan di lemari es hingga dua minggu dan dalam suhu kamar hingga satu minggu, jika tidak digunakan.
Untuk membuat sedotan kering, sedotan segar dibiarkan dijemur hingga kering, lalu dipanaskan dalam oven.
Sedotan kering ini bisa bertahan lebih lama dari sedotan segar, dan dapat disimpan di lemari es hingga enam bulan.
Baca Juga : Kisah Zenobia, Ratu Cantik yang Diarak sebagai Tontonan karena Kalah Perang
Kedua jenis sedotan ini dimaksudkan hanya untuk sekali pakai di restoran F&B.
Namun, Tran dan timnya mendorong mereka yang membeli sedotannya untuk menggunakannya secara pribadi di rumah.
Sedotan tidak dibuat dengan campuran bahan kimia atau pengawet dan dilaporkan memiliki aroma alami yang ringan dan menyenangkan.
Lebih baik lagi, sedotan itu bisa terurai secara alami, meski hanya sekali pakai tetapi ini terobosan dan alternatif alami bagi sedotan.
Baca Juga : Anda Akan Dibayar Rp140 Juta Jika Bersedia Tinggal di Kota Terabaikan Ini dan Memiliki Bayi, Berminat?
Penulis | : | Muflika Nur Fuaddah |
Editor | : | Tatik Ariyani |
KOMENTAR