Luca Bittau, kepala SEAME Sardinia organisasi nirlaba yang melindungi ordo Cetacea (paus, lumba-lumba, pesut) membenarkan adanya sampah plastik dan jaring ikan dalam paus tersebut.
Tragisnya, paus sperma ini diketahui tengah berada dalam kondisi mengandung.
Menurut Bittau, kondisi janinnya sudah hampir teraborsi sebelum dia terdampar dan saat ditemukan janinnya sudah dalam tahap dekomposisi (terurai atau membusuk).
Paus tersebut memiliki panjang 8 meter dengan janin yang hampir mencapai 2 meter panjangnya.
Meskipun perutnya ditemukan penuh dengan plastik, paus tersebut kini masih berada dalam tahap pemeriksaan untuk mengetahui pasti penyebab kematiannya.
Kasus paus terdampar dengan plastik dalam tubuhnya bukanlah hal baru.
Baca Juga : 4 Cara Tangani Membludaknya Sampah Plastik di Dunia, Termasuk di Indonesia
Source | : | nationalgeographic.co.id |
Penulis | : | Katharina Tatik |
Editor | : | Ade S |
KOMENTAR