Saat itulah dokter mendiagnosis dia dengan infeksi parasit yang disebabkan oleh kutu pasir yang membenamkan diri di kulit.
Infeksi ini dikenal sebagai Tungiasis, penyakit radang kulit yang disebabkan oleh kutu pasir yang dikenal sebagai Tunga penetrans.
Kutu tersebut berasal dari Amerika Tengah dan Selatan dan infeksi biasanya terjadi di daerah terpencil atau miskin.
Menurut Organisasi Kesehatan Dunia (WHO), kutu pasir betina menggali sendiri ke dalam kulit, biasanya di jari kaki, sol, dan tumit.
Saat mengisap darah, tubuh kutu dengan cepat mulai tumbuh, yang menyebabkan gatal, radang, dan rasa sakit.
Lesi dapat menjadi superinfeksi dengan bakteri, ketika sel koinfeksi dengan strain yang berbeda, lalu akhirnya kaki dapat membentuk abses atau nanah.
Kemudian, melalui lubang kecil di kulit, kutu bertelur sekitar 100 telur, yang umumnya jatuh ke tanah dan menetas.
Dalam waktu sekitar tiga minggu, parasit itu mati dan gejalanya mulai menurun, menurut WHO.
Ini berarti, setidaknya secara teori, penyakit ini sembuh sendiri, menurut laporan 2013 yang diterbitkan dalam PLOS Neglected Tropical Diseases.
Penulis | : | Mentari DP |
Editor | : | Mentari DP |
KOMENTAR