Curahan hati
Orangtua harus siap membuka diri bila anak ingin bercerita. Orangtua juga harus mampu berempati terhadap masalahnya.
Jika anak tidak suka bercerita, seringlah bertanya setiap ia pulang sekolah. “Ada apa tadi di sekolah?”, “Kok, cemberut sih?”, dan sebagainya. Namun jangan membuat anak tidak nyaman seperti sedang diinterogasi.
Bila kurang efektif, pancing anak agar bercerita. Misalnya orangtua bercerita tentang pengalaman masa kecilnya di sekolah. Pengalaman baik atau buruk mungkin akan merangsang anak untuk bercerita.
Baca Juga : Curahan Hati Seorang Putri yang Kala Remaja Dijerumuskan Ibunya untuk Diperkosa
Membaca dongeng atau buku bersama
Carilah buku-buku yang fokus pada berbagai jenis perasaan, misalnya Chicken Soup for Kid’s Soul. Pilihlah dongeng yang memberikan pesan moral.
Dari kisah-kisah tersebut, anak akan mengetahui bahwa ada banyak orang yang juga mengalami masalah di sekolah atau di rumah.
Selain itu, taburilah mereka dengan pesan-pesan moral dan nasihat menjalani hidup dengan bahasa yang sederhana dan mudah dimengerti.
Terlibat dengan organisasi atau kegiatan olahraga
Anak akan belajar bagaimana bekerja sama dengan orang lain dan belajar bagaimana memahami sikap teman-teman yang berbeda dengan dirinya.
Bila memungkinkan, ajak mereka berkemah, ke gunung, hutan, atau pantai untuk melihat matahari terbit dan terbenam.
Hal ini erat juga untuk meningkatkan kecerdasan spiritual anak. Tempat ibadah yang sehat dapat Anda manfaatkan.
Baca Juga : PR Ternyata Berdampak Buruk pada Kesehatan Anak, Haruskah Dilarang?
Source | : | Majalah Intisari |
Penulis | : | Natalia Mandiriani |
Editor | : | Ade S |
KOMENTAR