Antara lain, sebanyak 17% dari kasus diabetes tipe 2 dapat dihilangkan, 7,5% dari kanker paru-paru, dan sebanyak 5% dari penyakit kardiovaskular.
Studi ini tidak membuktikan sebab dan akibat, akan tetapi tim bersikeras bahwa temuan itu cukup menjadi sebuah tanda agar perlu dilakukan peringatan agar masyarakat mengurangi kecenderungan duduk terlalu lama
Leonie Heron, penulis utama dari Queen's University Belfast mengatakan jika melakukan aktivitas fisik seperti aerobik atau olahraga bisa mengimbangi dampak dari duduk terlalu lama.
Profesor Naveed Sattar, seorang profesor kedokteran metabolisme di Universitas Glasgow yang tidak terlibat dalam penelitian ini, mengatakan selama kita aktif kemudian duduk di sebagian hari bukan masalah.
Akan tetapi, yang perlu digaris bawahi ialah kita tetap butuh bergerak, tak hanya duduk sepanjang hari.
Maka jika seseorang duduk lama di kantor, maka sebagian hari lainnya sebaiknya digunakan untuk beraktivitas fisik ringan.
Dia menambahkan bahwa orang tak perlu khawatir duduk di tempat kerja jika itu merupakan tuntutan dari pekerjaan mereka.
Menurut Sattar, pesan mengenai masalah duduk terlalu lama ini kurang tepat jika disampaikan begitu saja.
Lebih baik yang dikomunikasikan adalah ajakan untuk melakukan kegiatan fisik selain berdiam diri seperti duduk.
Misalnya memberi anjuran untuk berolahraga ringan pada malam hari jika sepanjang pagi hingga sore lebih banyak duduk atau berdiam diri.
Atau, cukup mengajak orang-orang lebih banyak berjalan kaki sebagai aktivitas fisik dalam sehari. (Anisa Annan)
(Artikel ini sudah tayang di nakita.grid.id dengan judul “Duduk Terlalu Lama dapat Sebabkan Kematian? Ini Penjelasan Pakar”)
Baca Juga : Ini yang Terjadi Jika Kita Rutin Minum Air Rebusan Kunyit Setiap Pagi
Penulis | : | Mentari DP |
Editor | : | Mentari DP |
KOMENTAR