Darmin juga mengungkapkan akan membangun dukungan. Dukungan akan dilakukan melalui negara Asia Tenggara (ASEAN) dan Dewan Negara Produsen Minyak Sawit (CPOPC).
Indonesia juga akan terus meminta dukungan dari dunia usaha untuk menolak aturan tersebut.
Selain itu, Indonesia mengancam akan membawa aturan ini ke WTO bila diterapkan.
Produksi minyak sawit bisa mencapai enam kali hingga 12 kali lipat produksi minyak rap sheet dan bunga matahari.
Padahal bila UE menghentikan penggunaan minyak sawit tidak akan dapat dipenuhi produksi minyak nabati dari sumber lain.
Artikel ini sudah tayang di Kontan.Co.Id dengan judul "Mahathir: Uni Eropa memancing perang dagang dengan Malaysia karena kelapa sawit" dan "Indonesia ancam balas Uni Eropa terkait diskriminasi sawit".
Baca Juga : Malaysia Batalkan Proyek Kereta Cepat yang Gunakan Pinjaman dari China, Mahathir: Kami Bisa Jatuh Miskin
Source | : | Kontan.co.id |
Penulis | : | Ade S |
Editor | : | Ade S |
KOMENTAR