"Hasil ini menunjukkan bahwa ketika hewan memiliki tumor tahap awal di usus - yang dapat terjadi pada banyak manusia dewasa muda secara kebetulan dan tanpa pemberitahuan - mengkonsumsi sirup jagung fruktosa tinggi dalam bentuk cair dapat meningkatkan pertumbuhan dan perkembangan tumor terlepas dari obesitas," Yun menjelaskan.
"Penelitian lebih lanjut diperlukan untuk menerjemahkan penemuan ini kepada orang-orang," akunya.
Meskipun dia melanjutkan untuk menambahkan bahwa, "bagaimanapun, temuan kami pada model hewan menunjukkan bahwa konsumsi kronis minuman manis dapat mempersingkat waktu yang dibutuhkan kanker untuk berkembang."
"Pada manusia, biasanya dibutuhkan 20 hingga 30 tahun untuk kanker kolorektal tumbuh dari tumor jinak stadium awal menjadi kanker agresif," kata Yun.
Fruktosa meningkatkan efek buruk glukosa
Dalam tahap selanjutnya dari penelitian ini, tim peneliti melanjutkan dan melihat mekanisme potensial dimana gula dalam sirup jagung memicu pertumbuhan tumor yang cepat.
Pertama, para ilmuwan menemukan bahwa tikus dengan mutasi APC yang menerima dosis harian minuman manis memiliki jumlah fruktosa dan glukosa yang tinggi - dua jenis gula yang berbeda – di usus besar maupun di dalam darah.
Temuan ini, jelas para peneliti, menunjukkan bahwa tumor kanker mampu mengumpulkan dan menggunakan gula ini melalui rute yang berbeda.
Selanjutnya, para ilmuwan menggunakan alat khusus, sensitivitas tinggi untuk menentukan nasib dua gula pada tumor kanker usus besar, dan mereka menemukan bahwa fruktosa mengalami perubahan kimia tertentu dalam tubuh, yang memungkinkannya untuk meningkatkan efek mempromosikan tumor glukosa.
"Sebagian besar penelitian sebelumnya menggunakan glukosa atau fruktosa saja untuk mempelajari efek gula pada hewan atau garis sel," catat Yun.
Baca Juga : Termasuk 'Pemanis Kopi', Ini 5 Manfaat Kulit Telur yang Jarang Diketahui Orang
Penulis | : | Katharina Tatik |
Editor | : | Mentari DP |
KOMENTAR