Sebaliknya, orang dengan tingkat intelegensi tinggi tidak suka menggunakan otak mereka dengan cara yang menantang.
Lalu, apa yang sebenarnya membuat seseorang memiliki sifat pemalas? Menurut McElroy, kepercayaan pada motivasi sederhana adalah faktor kunci dalam aktivitas fisik seseorang.
Seseorang bisa milih aktivitas fisik yang lebih lama untuk menghindari tugas mental yang menantang.
Misalnya, kita lebih memilih melakukan olahraga lari selama 10 menit untuk menghindari mengerjakan tugas laporan sebanyak 20 halaman.
Penelitian ini pun mengimbau agar masyarakat tidak menilai mereka yang suka bersantai dengan pandangan negatif.
"Meski tampak malas, atau dipandang sebagai pemalas oleh orang lain, bisa jadi mereka sebenarnya terlibat dalam beberapa jenis pemikiran tingkat tinggi," kata McElroy.
Di sisi lain, gaya hidup malas ini memang berisiko pada kesehatan, dan semua orang tahu jika ini perlu tindak lanjut.
"Mereka sadar akan hal itu, tetapi dengan cara yang sama, jika mereka terlibat dalam kegiatan berpikir dan berpikir, mereka biasanya tidak bergerak," tambahnya. (Ariska Puspita Anggraini)
Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul "Orang Malas Punya Kecerdasan Tinggi, Benarkah?"
Baca Juga : Saring Dahulu Sebelum Sharing, Cerdaslah, Jangan Jadi Pecundang di Media Sosial
Penulis | : | Katharina Tatik |
Editor | : | Mentari DP |
KOMENTAR