Peneliti menemukan, orang-orang yang menikmati penyelesaian teka-teki memiliki NFC tinggi, dibandingkan orang-orang dengan NFC rendah.
Orang dengan NFC rendah lebih memilih menyelesaikan tugas yang tak membutuhkan kekuatan pikiran.
Selanjutnya, para responden pun dipasangi perangkat pelacak aktivitas semacam Fitbit, untuk merekam gerakan mereka setiap 30 detik.
Setiap orang mengumpulkan 20.000 poin data yang kemudian digunakan untuk membandingkan tingkat aktivitas kedua kelompok.
Hasilnya, terdapat perbedaan subtansial antara orang dengan NFC tinggi dan rendah.
Dalam seminggu masa riset, peserta yang memiliki NFC rendah jauh lebih aktif daripada mereka yang memiliki NFC tinggi.
Dari analisis data diperoleh kesimpulan bahwa tingkat kognisi bukanlah cerminan dari kecerdasan seseorang.
Menurut peneliti, orang dengan tingkat intelegensi lebih rendah dapat menikmati kehidupan kontemplatif dan tantangan kognitif yang baik.
Baca Juga : Jangan Salah, Menjadi 'Pemalas' Ternyata Bagus Lho untuk Lingkungan, Begini Penjelasannya
Penulis | : | Katharina Tatik |
Editor | : | Mentari DP |
KOMENTAR