Genghis Khan Khan meninggal pada tahun 1227, dan Tolui, putra bungsunya, memerintah selama dua tahun.
Setelah itu Ogedei diproklamasikan sebagai Khagan baru dari Kekaisaran Mongol.
Karisma pribadi Ogedei membantu menjaga kesatuan Kekaisaran Mongol setelah kematian Genghis Khan.
Berkat stabilitas internal kekaisaran, Ogedei mampu memusatkan energinya pada musuh-musuh eksternal, memperluas kekaisaran, dan mengkonsolidasikan penaklukan yang dilakukan oleh ayahnya.
Ogedei sebagai Khan Agung
Pada 1234, misalnya, Dinasti Jin akhirnya jatuh ke tangan bangsa Mongol setelah kampanye yang dimulai pada tahun 1211.
Dengan China utara di bawah kendali bangsa Mongol, Ogedei dapat mengalihkan perhatiannya ke Dinasti Song Selatan yang berdekatan.
Kampanye melawan Song dimulai pada 1235 dan hanya berakhir dengan kekalahan terakhir dari para loyalis Song pada 1279, beberapa dekade setelah kematian Ogedei.
Lebih jauh ke barat, Ogedei melanjutkan penaklukan Persia, mengirim jendralnya Chomaqan untuk menyelesaikan pekerjaan itu.
Sementara itu, pasukan Mongol di bawah komando Batu, putra Jochi, dikirim untuk berkampanye melawan pemerintah Rusia.
Pada 1240, Kiev dipecundangi oleh bangsa Mongol, menandai berakhirnya perlawanan Rusia.
Bangsa Mongol melanjutkan perjalanan mereka ke Eropa dengan invasi ke Eropa Tengah, dan berniat menaklukkan seluruh benua sampai ke 'Great Sea', yaitu Samudra Atlantik.
Baca Juga : 5 Hal Unik yang Hanya Anda Temukan di Israel, Termasuk Tentara yang Libur Tetap Berkeliaran dengan Senjata
Penulis | : | Muflika Nur Fuaddah |
Editor | : | Mentari DP |
KOMENTAR