Sebelumnya, ada sebuah kasus serupa pernah terjadi di Roma.
Di mana seorang bocah lelaki berusia dua tahun meninggal setelah sunat yang gagal dilakukan di sebuah pusat migran pada bulan Desember tahun lalu.
Sementara saudara kembar anak laki-laki itu tengah dalam perawatan intensif dan selamat setelah menjalani operasi yang sama.
Di Italia sendiri,ada sekitar 5.000 operasi sunat dan orang awam dilarang melakukan sunat sendiri oleh organisasi kesehatan masyarakat.
Namun mereka mengatakan bahwa lebih dari sepertiganya dilakukan secara ilegal.
Alasannya karena sunat di Italia mahal.
Tercatat, negara ini hanya mengizinkan penyunatan dilakukan di institusi kesehatan publik dengan biaya operasi di klinik mencapai 4.000 Euro (Rp64 juta).
Namun jika dilakukan oleh klinik ‘backstreet’, biayanya hanya 20 Euro (R321.000).
Beda sekali bukan harganya?
Baca Juga : Ketika Daging Tikus Jadi Makanan Sehari-hari di Vietnam, Bahkan Harganya Lebih Mahal dari Daging Ayam
Penulis | : | Mentari DP |
Editor | : | Mentari DP |
KOMENTAR