Pada akhirnya, satu-satunya pasukan udara yang secara eksklusif berisi wanita adalah Resimen Pembom Malam ke-588 (Penyihir Malam), dari pilot komandan hingga mekaniknya adalah perempuan.
Maka, pada tahun 1942, kumpulan resimen mulai melanjutkan di Engels, sebuah kota kecil dekat Stalingrad.
Terbang ke pertempuran menggunakan Crop Dusters
Para wanita muda itu kemudian diberikan seragam yang kebesaran dan peralatan yang sudah ketinggalan zaman.
Pesawat-pesawat mereka juga tidak pernah dimaksudkan untuk pertempuran.
Pesawat ini, Polikarpov Po-2 dengan dua tempat duduk dan kokpit terbuka membuat mereka kedinginan.
Selain itu, pesawat-pesawat ini memiliki banyak kerugian, karena lambat dan sangat mudah terbakar.
Namun, mereka menawarkan beberapa keunggulan praktis.
Salah satunya adalah karena konstruksinya yang primitif sehingga sulit dideteksi radar musuh.
Dan ketika pilot mendekati target mereka, pilot akan mematikan mesin mereka untuk meluncur ke arah target yang tak menyadarinya.
Kecepatan meluncur mereka sangat lambat sehingga mereka menempuh setengah kecepatan penerjun payung.
Dan di tanah, Jerman hanya memiliki sedikit peringatan kecuali suara pesawat dalam mode "siluman" ketika mereka meluncur di atas target mereka.
Baca Juga : Perempuan Selandia Baru akan Kenakan Kerudung Jumat Nanti: 'Kami Tidak Akan Tunduk pada Teror'
Source | : | All Thats Interesting |
Penulis | : | Muflika Nur Fuaddah |
Editor | : | Mentari DP |
KOMENTAR