Seperti yang mereka harapkan, ekstrak teh hijau tampaknya memiliki efek yang menguntungkan.
Secara khusus, tikus yang makan makanan tinggi lemak yang dicampur dengan senyawa teh hijau naik 20 persen lebih sedikit beratnya daripada tikus yang makan makanan tinggi lemak tanpa suplemen.
Juga, mereka memiliki tingkat resistensi insulin yang lebih rendah.
Penelitian ini memberikan bukti bahwa teh hijau mendorong pertumbuhan bakteri usus yang baik, dan itu mengarah pada serangkaian manfaat yang secara signifikan menurunkan risiko obesitas.
Hasilnya juga menunjukkan bahwa tikus yang mengonsumsi makanan tinggi lemak dan suplemen teh hijau memiliki lebih sedikit peradangan dan mengurangi kadar endotoksin dalam darah mereka.
Seperti yang diharapkan para peneliti, usus bocor mempengaruhi tikus-tikus ini pada tingkat yang lebih rendah.
Para peneliti menunjukkan bahwa hewan yang mengonsumsi suplemen teh hijau memiliki komunitas mikroba yang lebih sehat.
Menariknya, manfaat yang dilihat tim dalam kelompok diet tinggi lemak juga ada pada tikus yang mengonsumsi makanan normal dengan suplemen teh hijau.
Manfaatnya tidak diucapkan tetapi masih terukur.
Meski hasilnya masih dalam perdebatan, namun, penting untuk dicatat bahwa untuk mengonsumsi teh hijau dalam jumlah yang sama seperti yang dilakukan tikus dalam penelitian tersebut, manusia perlu minum sekitar 10 cangkir per hari.
Ya, meskipun mengonsumsi teh hijau sebanyak itu tidak biasa.
Baca Juga : Tubuh Gadis Berubah Warna Menjadi Kuning Setelah Minum Tiga Cangkir Teh Hijau Setiap Hari
Penulis | : | K. Tatik Wardayati |
Editor | : | Mentari DP |
KOMENTAR