Schroeder sendiri telah didiagnosis memiliki lubang di jantungnya ketika dia berusia 12 tahun.
Di rumah sakit, dokter melakukan ekokardiogram sambil bertanya tentang riwayat keluarganya.
Dia menjelaskan tentang kardiomiopati ibunya, serangan jantung kakeknya sebelum dia berusia 50 tahun, dan lubang itu ditemukan di jantungnya ketika dia masih muda.
Baca Juga : Tak Hanya Bikin Emosi dan Terlambat ke Kantor, Ternyata Macet Juga Tingkatkan Risiko Serangan Jantung Lho!
Setelah pengujian lebih lanjut, dokter melakukan kateterisasi jantung, prosedur di mana tabung tipis dimasukkan melalui selangkangan ke katup jantung.
Dan Schroeder mendapat kabar: Ya, dia mengalami serangan jantung.
Bukan hanya itu — dia mengalami penyumbatan arteri koroner kirinya hingga 90 persen.
“Saya sangat beruntung. Karena hanya 90 persen tersumbat, para dokter dapat membubarkan gumpalan dengan obat-obatan. ”
Baca Juga : Serangan Jantung ‘Diam’, Mirip Seperti Serangan Jantung pada Umumnya, Namun Sama Mematikannya
Penulis | : | K. Tatik Wardayati |
Editor | : | Yoyok Prima Maulana |
KOMENTAR