“Saya pun pergi ke perawatan darurat karena saya benar-benar hanya berpikir itu kecemasan,” jelasnya seperti dilansir dari laman Reader’s Digest.
Semua gejala yang dialaminya itu ternyata merupakan tanda diam serangan jantung.
Setelah EKG, perawat di ruang gawat darurat tidak bisa mempercayai apa yang dilihatnya.
“Perawat itu mengatakan, ‘Dikatakan hasil EKG ini kamu mengalami serangan jantung, tetapi kamu hanyalah satu yang berumur 21 dalam 100.000 kasus’.”
Baca Juga : Ingat, Uap Vape Juga Berbahaya, Bisa Picu Kanker dan Serangan Jantung
Schroeder dibawa dengan ambulan ke UGD. “Saat itulah saya menyadari ada sesuatu yang benar-benar salah. Saya terus berpikir, keluarga kami baru saja melewati ini, kami tidak bisa melakukannya lagi, tapi ini benar-benar terjadi.”
Maksud Shroeder adalah hanya enam minggu sebelumnya, dia kehilangan ibunya karena emboli paru-paru.
Ibunya menderita kardiomiopati, kondisi jantung yang menyebabkan otot jantung membesar, tebal, dan kaku.
Baca Juga : Tak Selalu Sedramatis, Tapi Ini 3 Gejala Serangan Jantung pada Wanita yang Wajib Kita Waspadai.
Penulis | : | K. Tatik Wardayati |
Editor | : | Yoyok Prima Maulana |
KOMENTAR