Seks bebas dapat menyebabkan pelakunya menderita kelainan seksual yang masuk ke dalam gangguan jiwa seperti keinginan untuk selalu berhubungan seks tanpa disadari.
Penderitanya akan menghabiskan waktunya dengan berbagai khayalan-khayalan seks maupun kontak fisik lainnya seperti pelukan, rangkulan, ciuman, dan lainnya hingga membayangkan bentuk tubuh seseorang luar dan dalam.
4. Mengalami sulit berkonsentrasi
Seks bebas menyebabkan pelakunya menjadi pemalas, sering lupa, sering melamun, hingga sulit untuk berkosentrasi. Hal ini lah yang kemudian menyebabkan segala pekerjaannya menjadi tertunda karena kehilangan fokus. Sikap ini diakibatkan karena pengaruh dari bayang-bayang sebelumnya akan seks pra nikah yang dilakukannya. Sehingga membuat otaknya hanya berpikir untuk seks. Bahkan memiliki keinginan untuk bisa melampiaskan hasrat seksualnya tersebut.
Baca Juga : Vaksin HPV Tidak Memicu Seks Bebas
5. Memicu tindakan kriminal
Seperti yang dijelaskan sebelumnya, pelaku seks bebas tersebut memiliki kebiasaan untuk mencoba melampiaskan hasrat seksualnya yang dimilikinya.
Sehingga ketika dirinya tidak memiliki partner untuk seks bebas, maka dirinya akan berusaha untuk pergi ke tempat prostitusi. Yang terparahnya adalah mereka bisa menjadikan anak-anak sebagai korban pemerkosaan.
6. Menjauh dari lingkungan sosial
Munculnya rasa bersalah, menyesal dan sedih sebenarnya membuat pelaku-pelakunya membutuhkan bantuan dari orang lain.
Namun karena perasaan bersalah yang dimilikinya membuat dirinya menjauh dari lingkungan sosial.
Malu akan gunjingan orang lain dan hilangnya rasa percaya diri akhirnya membuat dirinya menjauh dari teman dan keluarganya sehingga memicu gangguan kepribadian berupa antisosial.
KOMENTAR