Saat itu, kehidupan Iqbal dan keluarganya sangat perih. Mereka bahkan kerap makan hanya dengan garam.
“Saya menguburkan cita-cita ingin masuk kedokteran Universitas Maranatha. Saya harus masuk negeri agar bisa gunakan beasiswa,” ungkapnya.
Iqbal kemudian diterima di Biologi Universitas Padjadjaran (Unpad). Untuk kebutuhan kuliah, ia mendapat beasiswa. Sedangkan kebutuhan sehari-hari, ia jualan kosmetik.
“Selama satu tahun saya jualan Oriflame. Saya juga terpaksa ikut beauty class agar bisa jelasin produk yang saya jual,” ucapnya.
Bisnis Pakaian
Namun bisnis itu hanya mampu digelutinya setahun. Tahun 2009, ia membantu sang paman jualan baju di emperan. Tapi tak berapa lama, bisnis sang paman bangkrut dan memiliki utang Rp 112 juta.
“Saya bilang sama paman, saya beli saja usahanya, tapi ga punya duit. Lalu kami sepakat, saya akan kerja di sini, uangnya untuk membayar utang. Dan dalam 6 bulan, utang lunas,” ucapnya.
Bisnis Iqbal terus berkembang. Tahun 2010, ia memiliki toko di Pasar Baru, Bandung. Satu tahun kemudian ia memiliki 5 toko di beberapa titik di Kota Bandung.
Baca Juga : Kecanduan Gim, PriaIni Sukses Meniti Usaha, Omzetnya Rp300-an Juta per Bulan
Source | : | Kompas.com |
Penulis | : | Intisari Online |
Editor | : | Ade S |
KOMENTAR