Advertorial
Intisari-online.com - Bocah penjual cilok yang berusia 12 tahun ini belakangan menjadi viral di media sosial.
Ia menjadi viral lantaran perjuangan keras hidupnya yang berbeda dari anak-anak seusianya.
Ya, Muhammad Saputra adalah seorang anak SD yang sudah berjuang untuk mencari nafkah sendiri.
Muhammad Saputra setiap hari harus berjualan cilok untuk menghidupi adik-adiknya.
Baca Juga : Beginilah Penampakan Kebun Ganja Senilai Rp19 Milliar yang Tersembunyi di Dasar Bumi
Hal ini dikarenakan Muhammad Saputra dan saudara-saudaranya sudah ditinggal oleh kedua orang tuanya.
Ia berjualan cilok agar bisa membelikan susu untuk adiknya yang masih kecil.
Saat ditanya tentang kesehariannya berjualan cilok, bocah laki-laki ini mengaku capek namun tetap bersemangat.
"Ya sebenarnya mah capek tapi kalo buat adik mah gak capek," ujar Muhammad Saputra seperti dikutip dari GridPop.id melalui YouTube Trans7 Official (21/2/2019).
Muhammad Saputra pun berkesempatan untuk menjadi bintang tamu di acara Hitam Putih yang dipandu oleh Deddy Corbuzier.
Selain itu Putra juga sempat malu karena sering diejek teman-temannya.
Baca Juga : Cara Mengobati Biduran Secara Alami Tanpa Obat Kimia tapi Tetap Manjur
Sambil menahan air matanya Muhmmad Saputra mengaku sering diejek sebagai anak pemulung oleh anak-anak lainnya.
Namun mengingat ia berjuang demi sang adik, Putra pun menutup rasa malunya.
"Malu, sempet ada yang ngejekin juga, tapi ya kalau buat adik kan gak perlu malu. Waktu ada bapak kan (dikatain) tukang ngamen, anak pemulung, nangis," ungkap Putra sambil menangis.
Menurut penuturan kakak perempuannya, Putra sempat putus sekolah selama 3 tahun karena tidak ada biaya.
Saat itu, bapaknya sudah mulai sakit-sakitan hingga akhirnya meninggal dunia.
Saat ditanya soal cita-cita, Putra mengaku ingin menjadi seorang pemain bola.
"Emang Putra cita-citanya ingin jadi apa sih?" tanya Deddy Corbuzier.
"Pemain bola," jawab Putra yang memang suka bermain bola ini.
Baca Juga : Derita Batuk Kronis, Ternyata Benda Masa Kecil Pria Ini Tersangkut di Paru-parunya Selama 40 Tahun
Sebelum berjualan cilok, Putra rupanya sempat menjadi pengamen.
Ia lalu berhasil mengumpulkan uang dari hasil mengamen dan dipakai untuk modal berjualan cilok.
Putra kemudian meminta kakaknya untuk dibuatkan cilok dan dijualnya berkeliling.
Putra yang menjual dagangannya seharga Rp 2 ribu per tusuknya ini rupanya memiliki mimpi besar.
Dari untung yang tidak seberapa, Putra memakai uang tersebut untuk beli susu dan ditabung untuk beli rumah.
Rupanya saat ini mereka hanya tinggal mengontrak di lapak pemulung yang dibayar bulanan. (Ayu Wulansari Kushandoyo Putri/GridPop)
Artikel ini pernah tayang di GridPop dengan judulCurhat Pilu Bocah Penjual Cilok yang Hidupi Adik-adiknya, Muhammad Saputra: Suka Nangis, Sering Dikatain Anak Pemulung